Palangka Raya, Nusaborneo.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah, Arton S Dohong, mengingatkan pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi tantangan berat yang diprediksi semakin kompleks pada tahun 2025.
Ia menyoroti sejumlah faktor ekonomi global dan nasional yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kondisi daerah.
“Perlambatan ekonomi, inflasi, gangguan rantai pasok, ketegangan geopolitik, dan perang menjadi ancaman nyata yang dapat berdampak pada kondisi nasional, termasuk Kalimantan Tengah,” ujarnya, Kamis (16/1/2025).
Selain itu, ia juga mencermati kebijakan pemerintah pusat yang berpotensi menambah tekanan bagi masyarakat, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan cukai sebesar 12 persen, pengetatan subsidi BBM, serta kenaikan tarif energi. Arton menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut harus diantisipasi agar tidak semakin membebani masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah.
“Oleh sebab itu, penting untuk mencermati dan mengantisipasi dampak kebijakan tersebut agar tidak semakin membebani masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu,” tambahnya.
Meski menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung pembangunan, Arton menegaskan bahwa kesejahteraan dan keselamatan rakyat harus tetap menjadi prioritas utama.
“Oleh karena itu, saya mendorong pemerintah untuk menyusun kebijakan yang tidak hanya berorientasi pada pendapatan, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap rakyat kecil,” ungkapnya.(yd)