Pangkalan Bun, Nusaborneo.com – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran secara simbolis membebaskan 2.372 ijazah siswa yang tertahan sejak 2018-2023 saat berkunjung ke SMKN 1 Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Sekaligus, ia menegaskan larangan keras bagi seluruh sekolah di Kalteng untuk menahan ijazah siswa dengan alasan apa pun, termasuk tunggakan biaya.
Kegiatan pembebasan ijazah tersebut disaksikan ratusan orang tua siswa, 80 siswa berprestasi se-Kabupaten Kotawaringin Barat, serta para kepala sekolah se-Kalteng yang mengikuti secara virtual.
“Ijazah adalah kunci masa depan anak-anak kita. Sekolah tidak boleh lagi menahannya dengan alasan apa pun, termasuk tunggakan biaya,” tegas Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo.
Alokasi BOSDA Rp51 Miliar untuk 2025
Sebagai wujud keseriusan meningkatkan mutu pendidikan, Pemprov Kalteng mengalokasikan anggaran Rp51 miliar untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun 2025. Program unggulannya adalah pengadaan papan tulis interaktif untuk seluruh ruang kelas di jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Kalteng.
“Ini bagian dari upaya menghadirkan pembelajaran yang modern dan menyenangkan bagi siswa,” tambah Reza.
Gubernur juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan vokasi yang berfokus pada kesiapan kerja, kewirausahaan, dan transformasi digital. Ia mengingatkan peran penting guru sebagai agen perubahan di sekolah.
“Para guru hendaknya menjadi teladan sekaligus agen perubahan di lingkungan sekolah, senantiasa membimbing para siswa agar menjauhi narkoba dan pergaulan bebas, serta mendorong mereka untuk terus mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Bagikan 600 Sapi Kurban dan Paket Sembako
Dalam kunjungan kerja tersebut, Gubernur juga menyalurkan berbagai bantuan sosial dan keagamaan kepada masyarakat. Program strategis yang dijalankan meliputi penyaluran 600 ekor sapi kurban untuk 14 kabupaten/kota se-Kalteng, termasuk 15 ekor sapi bantuan Presiden RI Prabowo Subianto.
Selain itu, Gubernur membuka pasar murah di enam lokasi, termasuk di lingkungan SMKN 1 Pangkalan Bun, dengan menyediakan lebih dari 5.000 paket sembako bersubsidi. Setiap paket berisi beras, minyak goreng, dan gula yang dapat ditebus dengan harga Rp15.000 per paket.
Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi perhatian Gubernur terhadap pembangunan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
“Sejak awal masa jabatan, Gubernur telah menunjukkan komitmen besar terhadap pemerataan pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan,” ungkapnya. (Mda).