Barito Selatan, Nusaborneo.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dislutkan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan monitoring perkembangan balita berisiko stunting di Posyandu Akasia, Desa Sababilah, Kelurahan Dusun Selatan. Posyandu ini dipilih karena memiliki lima balita yang teridentifikasi berisiko stunting.
Plh Dislutkan Kalteng, Nita Fera, dalam kunjungannya memberikan arahan kepada para kader posyandu. “Dalam monitoring ini, selain memantau penambahan berat badan balita, juga perlu dicatat menu harian yang diberikan. Kemudian, jika balita tersebut sakit atau sedang tumbuh gigi, sehingga dapat diketahui penyebab kurangnya nafsu makan balita,” jelasnya.
Program pendampingan yang telah berjalan selama satu bulan menunjukkan hasil positif. Para kader melaporkan adanya peningkatan berat badan balita antara 1 hingga 9 ons. Meskipun beberapa balita mengalami penurunan nafsu makan karena sakit cacar dan sedang tumbuh gigi.
Setiap balita berisiko stunting didampingi seorang kader yang bertugas menyiapkan dan memberikan makanan tambahan serta memantau perkembangan berat badan. Para kader juga memastikan balita mendapatkan asupan protein hewani dari pangan lokal seperti telur, ikan, dan daging.
Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Kalteng dalam mencegah dan menangani stunting dengan melibatkan peran aktif DWP Dislutkan sebagai orang tua asuh bagi balita berisiko stunting. (mda)