Palangka Raya, Nusaborneo.com – Pemerintah Kota Palangka Raya mengucurkan dana sebesar Rp26,8 miliar untuk program intervensi stunting di tahun 2024. Program ini akan difokuskan pada 16 kelurahan di lima kecamatan yang telah ditetapkan sebagai lokus penanganan stunting.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Aula Swiss-Belhotel Palangka Raya, Senin (17/11/2024).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Luis Eveli, yang mewakili Pj Wali Kota Hera Nugrahayu, menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mengatasi permasalahan stunting.
“Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Sinergi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan program pencegahan dan penanganan berjalan efektif,” ujar Luis.
Pemkot Palangka Raya menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 12,39 persen pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang telah berjalan.
“Setiap anak di Palangka Raya berhak tumbuh dan berkembang dengan sehat. Melalui rapat ini, mari kita rumuskan strategi baru untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan mencapai tujuan bersama,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala dinas, camat, lurah, serta sejumlah tamu undangan. Melalui pertemuan ini, Pemkot Palangka Raya berharap dapat meningkatkan efektivitas program dan mempercepat upaya pencegahan stunting di wilayahnya. (mda)