Palangka Raya, Nusaborneo.com – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (4/3/2025). Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.
Dalam arahannya, Tito menekankan pentingnya percepatan sertifikasi produk halal sebagai bentuk tanggung jawab terhadap mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam.
“Sebanyak 87,2 persen penduduk Indonesia adalah Muslim dan mayoritas memilih produk halal. Oleh karena itu, akselerasi sertifikasi produk halal harus menjadi perhatian semua pihak karena berkaitan langsung dengan kepercayaan konsumen dan penguatan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa pada Februari 2025 terjadi penurunan harga telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang merah. Namun, ia mengingatkan bahwa sejumlah komoditas seperti bawang putih, minyak goreng, gula pasir, dan cabai merah justru mengalami kenaikan harga di berbagai daerah.
Menanggapi hal tersebut, Yuas Elko menyoroti situasi harga di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya komoditas cabai rawit yang kerap menjadi pemicu inflasi lokal.
“Kita perlu menekan agar harga cabai rawit tidak melonjak terlalu tinggi. Salah satu langkah antisipatif yang bisa dilakukan adalah melanjutkan program pembagian bibit cabai rawit gratis oleh dinas terkait, seperti yang sudah dijalankan pada tahun-tahun sebelumnya,” jelas Yuas.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga menjelang bulan Ramadan, agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi bisa dikendalikan secara efektif .
(Mda)