Palangka Raya, Nusaborneo.com – Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Lomba video pendek tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Kegiatan penganugerahan Lomba video pendek SMA se-Kalteng di aula Kejati setempat, Selasa (10/12), dihadiri langsung Kajati Kalteng, Dr. Undang Mugopal.
Dr. Undang Mugopal sambutanya mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan bagian dari upaya pencegahan (preventif) korupsi sejak dini, sejak usia sekolah.
“Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus terus kita bina sehingga nantinya menjadi pemimpin yang bersih dan berkualitas,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Kajati memaparkan mengenai 4 hal yang bisa merusak perekonomian bangsa yakni judi online, penyelundupan, narkoba dan korupsi. Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak tergoda menjadi pelakunya.
Jika ada seseorang atau kelompok yang terbukti bersalah melakukan keempatnya maka jajarannya dipastikan akan menuntut hukuman maksimal sebagai efek jera.
Dia berharap, agar masyarakat jangan merasa kuatir untuk melaporkan setiap peristiwa tindak pidana korupsi kepada pihaknya. Dia menjamin akan segera menindaklanjuti laporan yang disertai bukti.
“Kami jamin juga informasi mengenai identitas bapak dan ibu sekalian akan dirahasiakan. Jadi jangan takut melapor,” ucapnya.
Sebelumnya, Asisten Intelijen, Eddy Sumarman yang juga Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan, tujuan kegiatan adalah untuk mengedukasi generasi muda khususnya siswa-siswi SMA/SMK apa itu korupsi dan akibatnya. Dengan demikian ketika mereka menjadi pemimpin tidak melakukannya.
Dijelaskannya, kegiatan ini diinisiasi oleh Seksi Penerangan Hukum (Penkum) Bidang Intelijen Kejati Kalteng berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Pendidikan Kalteng. Untuk penjurian disiapkan 5 orang juri yang memiliki prestasi dan kemampuan dalam bidangnya.
“Pendaftaran dibuka sejak bulan lalu. Kami tak menyangka sambutannya sangat luar biasa, peserta yang mendaftar membludak. Sampai ditutupnya pendaftaran tercatat 40 peserta SMA/SMK se-Kalteng,” pungkasnya.
